Susu fermentasi adalah salah satu produk turunan susu. Makanan atau minuman hasil fermentasi dari susu ini diketahui sudah ada sejak 10.000 tahun sebelum masehi dan dapat ditemukan di seluruh penjuru dunia dengan nama yang berbeda-beda.
Susu fermentasi dibuat dengan cara mengfermentasi susu menggunakan bakteri asam laktat (lactobacilli dll) atau ragi (kefir dll). Proses fermentasi pada susu meningkatkan masa simpannya serta membuat susu menjadi lebih mudah dicerna. Proses fermentasi akan mengurai protein susu dan laktosa. Hal ini baik bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi protein susu.
Susu fermentasi dikenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan probiotik pada produk fermentasi susu diketahui sangat baik untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan saluran pencernaan. Susu fermentasi juga dapat membantu mengurangi berat badan karena mengurangi penyerapan kolesterol oleh tubuh. Hal tersebut juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan jantung.
Berikut adalah beberapa jenis susu fermentasi yang kita kenal.
- Yogurt
Yogurt adalah susu yang difermentasi dengan bakteri kultur yogurt (Lactobacillus delbrueckii atau Streptococcus thermophilus). Kata yoğurt berasal dari Bahasa Turki. Yogurt sendiri diperkirakan ditemukan 5.000 tahun sebelum masehi pada era neolitikum oleh orang di Asia Tengah dan Mesopotamia, saat hewan ternak pertama kali dipelihara. Kemungkinan yogurt awalnya terbentuk pada susu yang terfermentasi secara spontan oleh bakteri liar dalam kantung minuman dari kulit kambing. Yogurt adalah makanan yang umum ditemukan di Asia Tengah, Eropa Timur, Eropa Tengah, dan India.
Yogurt dibuat dengan mencampurkan susu dengan kultur bakteri pada suhu hangat 30-45°C yang dipertahankan selama 4-12 jam agar proses fermentasi berlangsung. Yogurt memiliki konsistensi agak kental dan memiliki rasa asli yang asam yang menyegarkan. Yogurt yang disaring akan menghasilkan yogurt yang jauh lebih kental yang biasa kita kenal dengan nama Greek yogurt. Untuk menikmati yogurt dapat dikonsumsi langsung atau dicampur dengan bahan makanan lainnya.
- Dahi
Dahi adalah yogurt tradisional yang berasal dari India. Dahi umumnya dibuat dari susu sapi, tapi terkadang menggunakan susu kerbau air atau susu kambing. Proses pembuatan dahi diawali dengan pembuatan bahan awal dengan cara mencampurkan susu yang telah direbus dengan cabe kering dan didiamkan di suhu hangat selama 5-10 jam. Konon cabe kering kaya akan bakteri lactobacilli. Sisa campuran ini dapat dipergunakan untuk pembuatan dahi berikutnya selama rasanya belum berubah menjadi pahit. Dahi kemudian dapat dipergunakan untuk membuat berbagai jenis masakan.
- Kefir
Kefir adalah hasil fermentasi susu (sapi, kambing, atau domba) yang difermentasi dengan ragi kefir. Kefir tradisional difermentasi pada temperatur yang berubah-ubah yang dibiarkan semalaman. Susu yang telah dicampur ragi kefir dimasukkan ke dalam kantong kulit kambing yang digantung di depan pintu. Orang yang lewat akan memukul kantong tersebut agar ragi kefir dan susu tercampur. Hasil dari fermentasi ini adalah minuman asam yang berkarbonasi, sedikit beralkohol, dengan konsistensi lebih cair dari yogurt.
Minuman ini berasal dari pegunungan Kaukasus Utara, tepatnya ditemukan oleh orang yang tinggal di bagian atas gunung di daerah Karachay dan Balkaria. Dari situ kefir dikenal oleh Rusia yang kemudian menyebarkannya ke seluruh dunia. Kata kefir diperkirakan berasal dari Bahasa Turki tua köpür dan telah dikenal di Rusia dan negara Eropa Timur lainnya sejak tahun 1884. Kefir biasa dikonsumsi saat sarapan, makan siang, dan makan malam di negara-negara Eurasia bagian barat.
- Skyr
Skyr adalah susu fermentasi yang merupakan produk tradisional Islandia. Skyr dibuat dengan mencampurkan susu dengan kultur bakteri aktif yang kemudian ditambahkan rennet (enzim) agar susu beremulsi. Susu yang teremulsi ini kemudian difermentasi selama 5 jam yang kemudian didinginkan ke suhu 18°C. Hasilnya kemudian disaring untuk memisahkan cairan whey. Bakteri memiliki peran penting dalam pembuatan skyr, tetapi ragi yang aktif di suhu rendah memastikan produknya menjadi skyr, bukan yogurt.
Skyr memiliki konsistensi seperti Greek yogurt tapi dengan rasa yang lebih lembut. Skyr biasa dikonsumsi dengan mencampurkan gula atau krim. Hidangan tradisional Islandia umumnya terdiri dari campuran skyr dan bubur. Usaha untuk memasarkan skyr keluar Islandia mulai berlangsung di 2005 saat skyr diekspor pertama kali ke Amerika Serikat.
Produk fermentasi susu yang berasal dari belahan bumi yang sama antara lain filmjolk dari Swedia dan villi dari Finlandia. Yang membedakan antara produk-produk tersebut adalah varian bakteri dan ragi yang digunakan.
5.Dadiah
Dadiah adalah produk susu fermentasi yang berasal dari Sumatera Barat. Dadiah dibuat dengan menuangkan susu kerbau segar yang telah disaring ke dalam tabung bambu yang kemudian ditutup dengan daun pisang dan difermentasi selama dua hari. Bakteri asam laktat yang berperan dalam proses fermentasi berasal dari susu kerbau, tabung bambu, atau daun pisang.
Dadiah biasa dikonsumsi saat sarapan bersama dengan ampiang (emping beras) dan gula aren. Dadiah juga biasa dikonsumsi berbarengan dengan nasi hangat, sambal, bawang dan sirih. Sirih berfungsi untuk menetralkan aroma asam atau amis dari proses fermentasi.
Dadiah memiliki konsistensi yang kental dikarenakan susu kerbau memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi daripada susu sapi. Teksturnya lembut dengan rasa asam. Semakin lama fermentasinya, dadiah akan semakin padat dan keras.
Contoh yang telah disebutkan di atas adalah berbagai macam minuman atau makanan yang berasal dari fermentasi susu. Jika Anda ingin mencobanya, Anda bisa mendapatkan susu fermentasi dari minimarket atau supermarket terdekat. Untuk mencicipi minuman yang menggunakan susu sebagai salah satu komponennya, Anda dapat mencoba menggantinya dengan menggunakan krimer. Jangan lupa untuk selalu menggunakan produk-produk krimer berkualitas dari Santos Premium Krimer untuk pengalaman minuman Anda yang mengesankan.