Minuman berkarbornasi lebih dikenal dengan nama minuman bersoda. Minuman soda dapat dikonsumsi tersendiri atau dicampur dengan bahan lain untuk membuat minuman lain yang lebih nikmat.
Siapa yang tidak kenal dengan minuman bersoda? Minuman ini sangat mudah ditemui dalam acara-acara sosial di Indonesia seperti arisan, silaturahmi, rapat, dan lain-lain serta digemari oleh berbagai kalangan. Minuman dengan gelembung-gelembung kecil ini memberikan kesegaran saat diminum, terutama dalam kondisi haus atau dalam cuaca panas.
Apa itu minuman soda?
Minuman soda juga dikenal dengan nama minuman berkarbonasi adalah minuman yang terdiri dari air berkarbonasi, pemanis, dan perasa (natural atau buatan). Gelembung-gelembung khas minuman soda didapat dari karbondioksida yang “disuntikkan” ke dalam air (secara alami atau buatan) untuk memberikan efek effervescence yang menciptakan sensasi segar.
Kandungan yang terdapat dalam air berkarbonasi antara lain: sodium klorida, sodium sitrat, sodium bikarbonat, potasium bikarbonat, potasium sitrat, potasium fosfat atau disodium fosfat. Kandungan tersebut muncul pada air mineral alami. Sedangkan pada produk komersial, mineral tersebut ditambahkan secara artifisial ke dalam air untuk menyamai profil rasa alami.
Air berkarbonasi sendiri ditemukan oleh Joseph Priestley secara tidak sengaja pada tahun 1767 saat dia menciptakan metode untuk memasukkan karbondioksida ke dalam air. Di tahun 1770-an, air berkarbonasi diperdagangkan oleh apoteker untuk tujuan pengobatan. Air berkarbornasi sendiri baru diproduksi dalam skala besar pada tahun 1781.
Pada tahun 1783, Johann Jacob Schweppe pertama kali menjual air berkarbonasi dalam botol dengan merek Schweppes. Kemudian di awal abad ke-19, bisnis minuman soda mulai tumbuh dengan berbagai inovasinya seperti penambahan perasa yang bervariasi hingga menjadi minuman soda yang kita kenal sekarang.
Pengaruh minuman soda
Minuman bersoda memberikan pengaruh bagi kesehatan tubuh kita. Air berkarbonasi bersifat asam dan merangsang reseptor saraf di mulut saat diminum. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan Anda untuk menelan. Kandungan asam pada air berkarbonasi dapat meningkatkan aktivitas lambung tanpa menyebabkan gangguan organ sehingga dapat melancarkan pencernaan. Air berkarbonasi cocok untuk dikonsumsi bagi mereka yang menderita sembelit dan gangguan pencernaan.
Yang perlu diketahui, efek positif di atas hanya berlaku bagi air berkarbonasi yang tidak memiliki tambahan kalori dan gula. Minuman bersoda yang sering kita temui sayangnya sudah ditambahkan perasa dan gula dengan kadar tinggi. Hal ini dapat berakibat pada beberapa masalah kesehatan bila dikonsumsi berlebihan seperti peningkatan berat badan serta dalam jangka panjang menyebabkan kerusakan pada gigi.
Kombinasi soda dan krimer
Minuman soda memiliki berbagai variasi dalam penyajiannya. Tidak jarang minuman soda dikombinasikan dengan minuman atau bahan lain untuk mendapatkan minuman yang unik dan menyegarkan. Salah satu bahan yang dapat dicoba sebagai campuran minuman soda adalah krimer.
Salah satu minuman kombinasi soda dan krimer yang lezat adalah dirty soda. Minuman ini adalah minuman khas negara bagian Utah, Amerika Serikat yang belakangan mulai populer di sosial media dan banyak orang mencoba membuat kreasinya sendiri di rumah. Dirty soda dibuat dengan mengkombinasikan minuman bersoda dengan es batu, sirup, jeruk nipis, dan krimer. Kelebihan minuman ini adalah Anda bisa memilih rasa sodanya sesuai dengan selera.
Jika Anda adalah orang yang selalu mencoba berinovasi dengan menu-menu makanan dan minuman, kombinasi minuman soda dan krimer bisa menjadi tantangan menyenangkan untuk Anda. Jika Anda ingin mencoba memadukan minuman bersoda dengan krimer, jangan lupa selalu gunakan krimer berkualitas produk SPK.