Bagi penyuka rasa minuman yang asli akan meminumnya tanpa campuran apa pun. Bagi penyuka rasa manis, akan mencampurkan gula sesuai selera masing-masing. Dan bagi mereka yang ingin minumannya tidak terlalu tajam atau dominan rasanya, biasanya akan memberikan sedikit campuran susu. Ya, campuran susu pada teh atau kopi adalah salah satu cara populer untuk menikmati kedua minuman ini.
Penggunaan susu sebagai tambahan pada minuman atau sebagai campuran bahan makanan lainnya bukanlah hal yang baru. Minuman teh susu atau kopi susu khususnya, sempat booming dan sangat digemari di Indonesia. Yang menarik, penggunaan susu sebagai campuran minuman telah lama memiliki alternatif pengganti, yaitu: krimer.
Krimer atau mungkin kita lebih mengenalnya sebagai NDC (Non-Dairy Creamer) adalah produk cair atau bubuk yang dibuat sebagai pengganti susu. Sejarah awal krimer sendiri tidak lepas dari usaha untuk menemukan pengganti susu yang di jaman dahulu harus diminum dalam keadaan segar. Jika susu sapi tidak langsung diminum dan menunggu beberapa hari, maka susu tersebut akan menjadi sumber patogen dan penyakit menular.
Robert A. Smith dan Holton W. Diamond pertama kali melakukan eksperimen untuk membuat bahan pengganti susu dengan menggunakan tanaman kedelai dari tahun 1943 hingga 1945.Produk non susu ini populer tetapi mendapat tantangan keras dari pelaku industri susu. Di masa Perang Dunia 2 sempat ada larangan untuk menjual produk non susu ke masyarakat umum karena produk tersebut diprioritaskan untuk prajurit militer yang pergi berperang. Bahkan di beberapa negara bagian di Amerika Serikat baru pada tahun 1970-an dianggap legal untuk menjual produk imitasi susu, terutama industri besar. Faktanya saat ini, pasar industri non susu tumbuh lebih pesat daripada pasar industri susu.
Mengapa krimer menjadi pilihan?
Alasan yang bagus untuk menjadikan krimer sebagai pengganti susu untuk berbagai kebutuhanmu salah satunya adalah intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa adalah kondisi ketidakmampuan sistem pencernaan untuk mencerna kandungan laktosa yang terdapat pada susu. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami diare, mual, masuk angin, dan terkadang muntah saat minum susu. Intoleransi laktosa diderita sekitar 70% dari populasi dunia dan di asia yang mengalami kondisi ini hampir 100%.
Krimer juga memiliki rasa yang gurih dan creamy menyerupai susu. Selain itu krimer memiliki banyak variasi. Krimer hadir dengan berbagai macam rasa sehingga Anda dapat memilih krimer sesuai dengan kebutuhan. Masa simpan krimer juga lebih panjang daripada masa simpan susu. Anda tidak perlu khawatir krimer Anda menjadi tengik selama belum melewati batas waktu pemakaian dan disimpan dalam wadah dengan kondisi tertutup rapat pada suhu ruang.
Krimer dapat menjadi substitusi susu untuk sebagian besar olahan minuman dan makanan. Rasa yang disumbangkan susu dapat digantikan dengan baik oleh krimer. Untuk makanan, ada beberapa jenis makanan yang bahan bakunya tidak dapat digantikan oleh krimer, seperti yogurt dan keju. Kedua makanan tersebut membutuhkan laktosa sehingga substitusi seperti krimer tidak akan bekerja. Kesimpulannya, silakan berkreasi untuk Anda yang ingin mencoba krimer sebagai pengganti susu dalam minuman dan makanan.