Santan adalah cairan berwarna putih sedikit kental hasil ekstraksi dari parutan daging kelapa tua dan air. Dikarenakan rasanya yang gurih dan agak manis, santan banyak dipakai dalam olahan makanan serta minuman. Santan banyak digunakan dalam masakan tradisional negara-negara di Asia Tenggara, Asia Selatan, Oseania, dan Afrika Timur.
Di Indonesia sendiri, santan sudah menjadi bagian dari kekayaan kuliner di seluruh penjuru negeri. Hampir setiap masakan Indonesia yang kita kenal mengandung santan. Santan digunakan pada makanan berat seperti gulai, rendang, opor, sayur lodeh, dan soto hingga ke kuah jajanan seperti putu mayang, surabi, bubur sumsum, bubur ketan hitam, biji salak dan masih banyak lagi. Untuk minuman yang menggunakan santan antara lain seperti es doger, es cendol, es teler, es cincau, selendang mayang, es pallu butung, dan lainnya.
Dalam 100 ml santan mengandung kalori sebesar 230 kilo kalori (kkal) dengan komposisi 68% air, 24% lemak total, 6% karbohidrat, dan 2% protein. Komposisi lemaknya termasuk 21 gr lemak jenuh yang mana setengahnya merupakan asam laurat (lauric acid). Santan juga mengandung trigliserida rantai menengah atau medium-chain triglycerides (MCT). Selain itu, santan kaya akan kandungan mangan (44% daily value (DV) per 100 gr) serta phosporus, besi, dan magnesium (10-19% DV per 100 gr). Asam laurat yang dikandung santan dapat meningkatkan kekebalan tubuh serta dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba.
Santan dikenal memiliki banyak manfaat. Santan murni ketika diminum dipercaya dapat mengobati sakit perut akibat infeksi kuman. Santan segar berguna untuk menguatkan gigi shingga gigi tidak mudah goyang serta mencegah gigi keropos. Asam laurat yang dikandung santan disebut dapat meningkatkan kekebalan tubuh serta dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba.
Dibalik kenikmatan dan manfaat santan, tingginya kalori dan kadar lemak pada santan dapat menimbulkan masalah kesehatan. Mengonsumsi santan dalam jumlah banyak akan meningkatkan kadar lemak dan kolesterol. Tingginya karbohidrat pada santan juga dapat menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan resiko obesitas.
Untuk menghindari dampak negatif dari santan, terdapat berbagai alternatif yang dapat menggantikannya sebagai bahan makanan.
1. Susu rempah
Susu rempah dapat menjadi pilihan untuk menggantikan santan. Susu rempah terbuat dari susu sapi yang dicampur dengan rempah seperti kayu manis, pala, bubuk kari, dan bubuk cabai. Rasa yang kaya rempah dengan tekstur lembut sangat cocok untuk menggantikan santan. Perlu dicatat bahwa susu memiliki kandungan laktosa yang tinggi sehingga kurang cocok untuk dikonsumsi bagi penderita lactose intolerant (intoleransi laktosa).
2. Susu kedelai
Susu kedelai rendah akan kandungan lemak, padat nutrisi, tapi tidak memiliki kalori dan gula sebanyak santan. Pada resep yang membutuhkan santan, susu kedelai dapat menggantikannya dengan perbandingan 1 : 1. Sebagai contoh, penggunaan 100 ml santan dapat digantikan dengan 100 ml susu kedelai. Namun susu kedelai memiliki aroma khas beany (langu) sehingga tidak semua makanan atau minuman cocok menggunakan susu kedelai.
3. Yoghurt
Yoghurt dapat menjadi pilihan pengganti santan. Tapi disarankan untuk hanya menggunakan plain yoghurt dan greek yoghurt. Kandungan probiotik atau bakteri baik pada yoghurt membantu melancarkan sistem pencernaan sehingga bagus bagi usus. Yoghurt memiliki cita rasa asam dan tekstur kental, terutama untuk greek yoghurt, sehingga dalam penggunaannya harus dicampur air terlebih dahulu sehingga kuah makanan tidak menggumpal.
4. Susu almond
Salah satu bahan yang dapat menggantikan santan adalah susu almond tanpa pemanis. Susu almond dibuat dari ekstrak kacang almond dan diperkaya dengan sejumlah vitamin dan mineral. Selain rendah kalori, susu almond mengandung nutrisi penting seperti protein, kalium, kalsium, dan vitamin E. Susu almond dapat digunakan sebagai pengganti santan dengan perbandingan 1 : 1. Hanya saja susu almond tidak dapat mengentalkan makanan sehingga membutuhkan zat pengental tambahan.
5. Krimer
Alternatif lain dari santan yang dapat digunakan adalah krimer. Krimer nabati atau Non-Dairy Creamer (NDC) adalah produk pengganti susu yang terbuat dari lemak nabati, karbohidrat dan protein. Umumnya krimer digunakan sebagai campuran kopi atau teh. Tapi krimer merupakan bahan pangan olahan yang serbaguna sehingga banyak digunakan untuk bermacam-macam pembuatan makanan. Salah satunya sebagai pengganti santan karena krimer memiliki rasa gurih dan creamy menyerupai santan. Selain itu, krimer juga mempunyai masa simpan lebih panjang dibandingkan santan. Untuk penggunaannya, krimer bubuk dapat dilarutkan terlebih dahulu dengan air. Bagi NDC biasa dilarutkan dengan air hangat, untuk krimer cold soluble dapat dicampurkan dengan air dingin.
Santos Premium Krimer (SPK) sebagai manufaktur krimer yang telah berdiri sejak tahun 2006 telah menghasilkan produk krimer berkualitas. Banyak bergerak di bidang B2B (business to business), krimer SPK banyak digunakan dalam produk-produk yang telah dikenal luas di masyarakat. Selain itu krimer SPK juga telah merambah ke pasar ekspor di bidang B2B sejak tahun 2012. SPK telah memperoleh ISO 9001: 2015, ISO 22000 : 2018, dan telah memperoleh Sertifikat Halal untuk produk dan Sistem Jaminan Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Disunting dari berbagai sumber