Susu evaporasi sering disamakan dengan susu kental manis, padahal keduanya merupakan produk turunan susu yang berbeda.
Dalam keseharian kita mungkin sering mendengar istilah susu kental manis atau kental manis. Susu kental manis bertekstur kental dan lengket dan sering digunakan sebagai tambahan makanan atau minuman seperti pada martabak manis, es teler, atau isian untuk roti tawar. Susu kental manis sendiri terbuat dari susu yang telah dikurangi kadar airnya dan ditambahkan gula. Gula berperan selain untuk memberikan rasa manis, juga berfungsi sebagai pengawet karena dapat mencegah tumbuhnya bakteri.
Selain susu kental manis, ada pula yang disebut dengan nama susu evaporasi. Mungkin banyak dari kita yang tidak terlalu familiar dengan nama tersebut. Susu evaporasi adalah susu yang telah dikurangi kadar airnya sebanyak 60% dan diikuti dengan proses homogenisasi, sterilisasi, dan pengalengan. Teksturnya tidak sekental susu kental manis dan tidak terlalu lengket. Proses sterilisasinya yang menggunakan panas dengan suhu 120 hingga 122 derajat Celsius menyebabkan susu evaporasi memiliki sedikit rasa karamel dengan warna sedikit lebih gelap dari susu biasa.
Sejarah Susu Evaporasi
Catatan dari penjelajah Marco Polo di awal abad ke-13 menyebutkan bahwa Suku Tatar di Mongolia telah memiliki cara untuk memadatkan susu. Setiap pengendara kuda membawa 4,5 kg pasta susu yang dapat dicampur air untuk membuatnya menjadi susu cair untuk diminum. Tetapi ada kemungkinan catatan tersebut lebih mengacu pada susu fermentasi, bukan konsentrat susu segar.
Konsep mengawetkan susu dalam bentuk konsetrat dengan mengapliksikan panas pertama kali dilakukan oleh penemu Perancis, Nicolas Appert, sekitar tahun 1793. Prinsip dasar proses sterilisasi susu menggunakan panas diperkenal oleh orang Swiss, John B. Meyerberg. John B. Meyerberg bermigrasi ke Amerika Serikat dan dianugerahi paten untuk proses sterilisasi susu dengan tekanan uap pada tahun 1884. Di tahun berikutnya, susu evaporasi dibuat dalam skala komersil di Amerika Serikat berdasarkan paten Meyerberg dengan merek Carnation. Merek Carnation kemudian dibeli oleh Nestle pada tahun 1985.
Di Indonesia sendiri, jenis susu yang lebih dulu dikenal adalah susu kental manis yang masuk bersama dengan Belanda pada tahun 1873. Saat itu susu kental manis hanya dikonsumsi oleh tentara Belanda di Indonesia. Produk susu kental manis kemudian diperkenalkan ke masyarakat Indonesia pada tahun 1922 oleh De Coöperatieve Condensfabriek Friesland yang sekarang dikenal dengan PT. Frisian Flag Indonesia dengan produk Friesche Vlag. Saat ini sudah ada berbagai merek susu evaporasi yang beredar di Indonesia baik produk buatan dalam negeri maupun luar negeri.
Penggunaan Susu Evaporasi
Susu evaporasi dibuat dengan tujuan sebagai pengganti bila susu segar tidak tersedia misalnya di saat terjadi listrik padam yang mengakibatkan susu segar yang disimpan dalam kulkas menjadi basi. Untuk menggunakan susu evaporasi sebagai pengganti susu, satu kaleng susu evaporasi dapat dicampurkan dengan satu setengah kaleng air. Secara rasa, susu evaporasi hampir sama dengan susu biasa, tapi dengan masa simpan yang lebih lama yang bisa mencapai 1 tahun.
Susu evaporasi biasa disimpan di dalam kaleng bervolume 12 ons atau sekitar 350 ml. Susu evaporasi banyak digunakan dalam pembuatan kue, permen, minuman kocok, dan custard. Penggunaan susu evaporasi dapat disesuaikan dengan kebutuhannya, bisa dengan mencampurkannya dengan air terlebih dahulu untuk membuat larutan susu atau bisa langsung digunakan sesudah dituangkan dari kalengnya. Umumnya setelah kalengnya dibuka, susu evaporasi harus digunakan seluruhnya, tidak boleh dibiarkan terlalu lama.
Manfaat Susu Evaporasi
Karena susu evaporasi berasal dari susu sapi murni, manfaat yang dimilikinya pun juga sama. Susu evaporasi membantu pertumbuhan tulang karena kandungan kalsium yang dimilikinya. Selain itu, kandungan kalori dan protein susu evaporasi dapat menjadi sumber energi bagi tubuh. Susu evaporasi sangat bagus bagi yang memiliki program untuk menaikkan berat badan untuk mencapai berat badan ideal.
Demikian penjelasan mengenai susu evaporasi mulai dari sejarah hingga manfaatnya. Susu evaporasi dapat menjadi pengganti susu dalam pembuatan makanan dan minuman yang membutuhkan susu. Fungsi pengganti tersebut juga dimiliki oleh krimer. Krimer dapat menjadi pengganti susu dan juga santan bagi hidangan-hidangan yang memerlukan keduanya. Untuk produk-produk krimer berkualitas, gunakan selalu krimer dari Santos Premium Krimer.